Perang Melawan Narkoba
- Published in Artikel & Opini
- Read 239 times
Dewasa ini, perkembangan kasus narkoba tampaknya semakin “tumbuh subur”. Bahkan jumlah pemakainya semakin meningkat, sehingga ini perlu dilawan. Pasalnya, narkoba yang sudah masuk ke sendi-sendi kehidupan masyarakat dapat mempengaruhi atau
merubah watak dan prilaku yang sesungguhnya tanpa dia sadari, sehingga ini harus diberi perhatian khusus. Sebab perubahan itu mulai orang dewasa hingga anak-anak.
Wajar saja jika sekarang kasus narkoba ini semakin hari semakin bertambah seiring dengan berputarnya waktu. Meski aparat yang berwenang didalamnya tetap gigih dalam melakukan berbagai pencegahan dan pemberantasan agar pemakai atau korban narkoba dapat diselamatkan. Sebab kalau hal ini tidak dilakukan maka kedepan generasi muda akan merasakan dampaknya.
Olehnya itu, kita tidak perlu lagi menunggu waktu dalam melakukan sesuatu untuk menyelamatkan generasi muda. Kita harus melawan dan berkata “Perang Melawan Narkoba”. Jangan takut untuk berbuat kebaikan demi untuk generasi masa depan.
Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Komjen Anang Iskandar menyebutkan, jumlah pengguna narkoba di Indonesia sudah mencapai 4,9 juta lebih. Sebagian besar mereka adalah pengguna narkotika jenis ganja. Untuk itu, perlu penanganan serius dari pemerintah dan masyarakat. Sebab narkoba sudah tidak lagi musuh hukum, tetapi juga musuh masyarakat. “Kami terus berupaya menyadarkan masyarakat akan bahaya narkoba, sehingga tahun 2015 Indonesia bebas narkoba, bisa terwujud,” (Kompas.com).
Hal tersebut menjukkan bahwa persoalan narkoba ini harus dilawan dan masyarakat harus terlibat langsung. Sebab kalau tidak bersamaan dalam melakukan pencegahan maka kemungkinan apa yang kita inginkan itu bisa-bisa tidak akan terwujud.
Seperti halnya yang terjadi di Sulsel dimana kasus narkoba tergolong tinggi, sehingga peran semua pihak dalam memberantas narkoba sangat diharapkan agar anak-anak atau remaja dapat terhindar dari pengaruh buruk narkoba.
Angka pengguna narkoba di Sulsel terus mengalami peningkatan. Di tahun 2011 saja Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel mencatat 125.730 warga Sulsel adalah pengguna narkoba, sementara di tahun 2012 meningkat menjadi 131.200 orang. “Lebih mencengangkan lagi, pengguna dan penyalahgunaan narkoba tersebut didominasi kaum remaja, (tribun timur.com)
Olehnya itu, untuk menyelamatkan generasi muda ini tidak ada “kata tidak” dalam melakukan perlawanan.
Sebab melawan narkoba itu sangat mulia karena dapat menyelamatkan nyawa manusia. Apalah artinya jika orang sudah mencoba narkoba baru dilarang atau direhab. Berbeda jika seseorang belum pernah mencoba lalu diberi pengertian atau pemahaman tentang bahaya narkoba yang ditimbulkan pada diri manusia, sehingga orang akan sadar dan berfikir untuk mencobanya.
Karena ada pepatah mengatakan “lebih baik mencegah dari pada mengobati”.
Artinya sebelum terkena atau mencoba lebih baik diurungkan atau dihindari agar kita selamat dari kehancuran. Mudah-mudahan masyarakat sadar akan dampak yang ditumbulkan narkoba ini pada dirinya, sehingga bangsa ini bisa terbebas dari pengaruh buruk narkoba. Mari kita perang melawan narkoba. Jangan tunggu sampai hari esok dan kata JK lebih cepat lebih baik, sehingga anak bangsa terbebas dari narkoba. Penulis adalah pemerhati masalah narkoba tinggal di Makassar